poV. Ada sebuah cahaya yang tak berasal dari… | by Muhammad Fadhil | Sep, 2025

1PNamLnYSa sWzuT1qkcYCQ.jpeg

Ada sebuah cahaya yang tak berasal dari lampu, melainkan dari caranya melangkah. Ia berjalan tanpa perlu menoleh untuk mencari sandaran, sebab kekuatannya lahir dari luka yang telah ia jahit sendiri. Di wajahnya, ada ketegasan yang lembut. Sebuah paradoks yang indah, seolah dunia tak pernah mampu meruntuhkannya.

Press enter or click to view image in full size

Source : Pinterest

Kau tidak pernah meminta dunia merendah, namun dunia sendiri seakan memberi jalan. Aku terpesona bukan oleh kelembutan yang rapuh, melainkan oleh kekuatan yang lahir dari luka yang tak pernah kau tunjukkan dengan bangga, namun terasa dalam setiap langkahmu.

Kemandirianmu adalah bahasa yang tak butuh terjemahan.

Kau berdiri tanpa menanti siapa pun untuk menopangmu, dan justru di sanalah daya tarikmu tumbuh. Aku melihat bagaimana kau merenda harapan dengan tanganmu sendiri, menjahit retak-retak kehidupan menjadi kisah yang tak hanya bertahan, tapi bersinar. Dan aku, yang berdiri di dekatmu, hanya bisa kagum sekaligus malu, betapa kecil aku di hadapan tekadmu.

Ketika kau bicara, aku mendengar sesuatu yang lebih dari kata. Ada keyakinan yang membuatku ingin percaya pada apa pun yang kau yakini. Kau tak mengumbar janji, tapi matamu menyimpan keyakinan bahwa segalanya mungkin. Dari situ aku belajar bahwa cintaku padamu bukan sekadar karena parasmu, melainkan karena jiwa yang begitu sukar dijelaskan dengan kata-kata.

Keanggunannya bukan terletak pada pakaian yang ia kenakan, melainkan pada caranya memikul beban tanpa kehilangan senyum. Ia tangguh, namun tidak kehilangan kelembutan. Ia tegas, namun tetap mampu merangkul. Dalam dirinya, kekuatan dan kasih berpadu, melahirkan harmoni yang jarang ditemui.

Setiap perjuangannya adalah puisi yang ditulis tanpa pena, melainkan dengan keringat dan napas yang tak pernah menyerah. Ia adalah saksi bahwa batasan hanyalah ilusi, bahwa seorang wanita bisa menjadi tiang sekaligus cahaya. Ia tidak menunggu untuk diselamatkan, karena ia tahu, ia sendiri adalah penyelamat bagi banyak hal yang ia cintai.

Aku jatuh cinta pada caramu menanggung beban dunia tanpa kehilangan senyum. Pada caramu keras terhadap diri sendiri, namun tetap lembut terhadap mereka yang membutuhkan. Kau mengajarkanku bahwa cinta bukan hanya tentang merengkuh, tapi juga tentang memberi ruang bagi seseorang untuk berdiri dengan gagah di sisinya.

Dalam diamku, aku sering berdoa agar diberi kesempatan menjadi bahu tempatmu bersandar, meski aku tahu kau tak memerlukan itu. Kau bisa berdiri sendiri dan itu yang membuatku semakin mencintaimu. Sebab cintaku bukan untuk menjadikanmu lemah, melainkan untuk menjadi saksi bahwa kekuatanmu adalah keindahan yang tak tertandingi.

Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *