Menanti itu Tidak Mudah. Penantian.. | by Priskila Trifena | Sep, 2025

1758220095 bc1f8416df0cad099e43cda2872716e5864f18a73bda2a7547ea082aca9b5632.jpeg

Penantian..

Sebuah kata yang singkat, sederhana, mudah diucapkan, tapi sangat sulit dilakukan. Hanya sedikit orang yang mampu melakukannya. Secara umum menunggu dan menanti adalah dua hal yang berbeda.

Menunggu umum digunakan untuk menggambarkan suatu kondisi dimana seseorang berhenti sejenak sebelum sesuatu terjadi atau menunda sesuatu hingga saat yang tepat. Sementara, menanti memiliki makna yang lebih dari sekedar menunggu.

Menanti berarti menunggu dengan pengharapan akan sesuatu..

Di tulisan kali ini aku ingin berbagi tentang bagaimana rasanya menanti sesuatu. Sesuatu itu adalah pekerjaan baru.

Banyak dari kita mengalami masa-masa menunggu pekerjaan dengan rasa gelisah, khawatir, takut, kesepian, dan bahkan ada yang merasa tertinggal. Semua itu adalah hal yang wajar dirasakan. Saat menulis ini, aku ada di fase itu dan merasakan semua perasaan tersebut.

Penantian seringkali menguji iman dan kesabaran kita

Namun, bagaimana akhir dari penantian kita? Akankah indah ataukah buruk?

Kita tidak pernah tahu, tapi aku mau berpegang pada ayat ini,

“Dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.” (Roma 5 : 4-5)

Aku memilih untuk percaya bahwa segala sesuatu akan indah pada waktuNya (Pengkotbah 3 :11) dan tidak pernah ada harapan yang sia-sia di dalam Yesus Kristus, Tuhan kita.

Dalam penantian kita, ketahuilah Tuhan tidak diam. Ia tidak buta. Ia tidak bisu. Ia tidak tuli. Dia mendengar seruan dan doa kita (Yesaya 59:1).

Dia sedang bekerja, menyiapkan sesuatu yang lebih baik untuk kita menurut versiNya

Bagian kita adalah berdoa, berusaha, dan percaya. Jangan sampai kita melakukan hal yang Tuhan benci, yaitu mengeluh dan bersungut-sungut. Tidak ada yang baik dari kedua hal ini. Menyalahkan keadaan atau menyalahkan Tuhan? BIG NO.

Kesetiaan dalam penantian akan membentuk karakter kita dalam kesabaran, ketekunan, dan kerendahan hati. Hanya karena kita belum melihat akhir penantian ini, bukan berarti tidak ada hal yang terjadi. Proses pembentukan sedang terjadi, supaya kita jadi bejana yang siap menerima apa yang akan diberikan Tuhan nanti.

Dalam penantian membuat kita belajar menyerahkan kendali pada Tuhan, dan bukan mengandalkan diri sendiri. Jangan terburu-buru melakukan hal yang sebenarnya bukan bagian kita. Ketahuilah, ada banyak hal yang tidak bisa kita kontrol, jadi ijinkan Tuhan melakukan dengan cara-Nya dan lihat betapa ajaibnya Dia bekerja.

Dia bekerja, ketika kita berserah..

Aku ingin mengatakan satu quote yang sering kita dengar, “do the best and let God do the rest.” Jadi, mari hanya lakukan apa yang bisa kita kontrol dan yang tidak bisa kita kontrol itu adalah bagiannya Tuhan.

Bagaimana seharusnya kita saat menanti waktu Tuhan itu?

Ada banyak hal yang bisa kita lakukan sembari menanti jawaban doa, seperti mempelajari hal baru, melakukan hobi, dan meningkatkan skill kita. Dan yang paling utama adalah perbanyak waktu bersama Tuhan.

Karena mungkin banyak di antara kita, seringkali saat masih sibuk bekerja atau kuliah punya sangat sedikit quality time dengan Tuhan. Inilah momentum yang tepat untuk kembali datang padaNya dan mengucap syukur untuk apapun yang masih kita punya sampai saat ini. Dia merindukan kita, dan mungkin Ia ijinkan ini terjadi agar kita melekat lagi pada-Nya.

Belajarlah hidup di masa kini, bukan di masa lalu ataupun masa depan. Karena masa lalu tidak bisa diulang, masa depan tidak bisa diprediksi. Hanya masa kini yang ada dalam genggaman kita sekarang.

Berjalan day by day bersama Tuhan yang selalu pegang tangan kita tidak akan pernah menyeramkan

Simpan energi untuk khawatir tentang masa depan dan pakai itu untuk melakukan hal-hal yang berdampak di masa kini. Sehingga, ketika nanti saatNya tiba, Ia mendapati kita siap untuk terima berkatNya. Karena rancangan-Nya tidak pernah buruk bagi kita, melainkan penuh damai sejahtera dan harapan (Yeremia 29:11).

Aku percaya bahwa waktu Tuhan tidak pernah salah, rancangan-Nya tidak pernah gagal, dan kasih-Nya tidak pernah hilang dari hidupku. Maka saat ini aku memilih untuk berjalan sambil memegang tangan-Nya.

Sekalipun dalam kegelapan, aku tahu aku disertai.

Sekalipun aku tidak dapat melihat rencana-Mu, aku memilih mengangkat tangan dan berserah pada Allah yang Hidup.

Kalimat penutup dari sedikit lirik lagu Tenth Avenue North “Running with You in the Dark”

I don’t know what You’re doing
But I know we’ll get through it

Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *