Kasih Sayang Tanpa Batas: Kisah Rahmat Faisal Bersama Mama yang Selalu Ada | by A Rahmat Faisal | Sep, 2025

1dYrn49TXtK8YLZmA9hsFsw.png

Press enter or click to view image in full size

Masa kecil sering disebut sebagai fondasi utama kehidupan. Semua kebahagiaan, luka, bahkan trauma yang kita alami di masa kecil, akan membentuk siapa diri kita ketika dewasa. Begitu pula dengan kisah hidup saya, Rahmat Faisal, seorang anak tunggal yang menjadi saksi perceraian orang tua di usia sangat dini.

Namun di balik luka itu, ada satu sosok yang selalu berusaha menambal kekosongan: Mama. Beliau bukan hanya ibu yang melahirkan saya, tapi juga sahabat, pelindung, sekaligus cahaya yang membuat saya tetap tersenyum meski tumbuh sebagai anak korban broken home.

Kehidupan Setelah Perceraian

Saat usia saya baru menginjak 4 tahun, kehidupan saya berubah drastis. Perceraian membuat rumah kecil kami di Bekasi terasa hampa. Bapak memilih jalannya sendiri, sementara mama harus bekerja keras untuk tetap menghidupi saya. Demi mencukupi kebutuhan, mama bekerja di sebuah perusahaan di daerah Cakung, Jakarta Timur, dan tinggal di kos agar lebih dekat dengan tempat kerjanya.

Keputusan itu tentu tidak mudah, tapi mama tidak punya pilihan lain. Maka, saya kecil dititipkan tinggal bersama nenek, engkong, dan mamang. Walau mama jauh, beliau tidak pernah absen hadir di setiap akhir pekan.

Sabtu Minggu yang Selalu Ditunggu

Setiap Sabtu sore, mama pulang dari kos di Jakarta ke rumah nenek di Bekasi. Kedatangannya selalu menjadi momen paling saya tunggu. Rasanya bahagia sekali melihat sosok yang selalu saya rindukan hadir kembali, meski hanya sebentar.

Hari Minggu adalah hari spesial bagi saya. Mama selalu berusaha mengajak saya jalan-jalan. Bukan ke tempat mewah, bukan pula liburan mahal. Hanya berjalan kaki sebentar lalu naik angkot menuju mall. Tapi bagi saya kecil, itu sudah lebih dari cukup.

Saya masih ingat betul bagaimana perasaan saya saat itu. Bergandengan tangan dengan mama di sepanjang jalan menuju angkot. Hati saya dipenuhi kebahagiaan sederhana, seolah dunia hanya milik kami berdua. Dalam genggaman tangannya, saya merasa aman, terlindungi, dan dicintai sepenuh hati.

Candaan yang Selalu Melekat di Ingatan

Ada satu momen yang hingga kini masih melekat kuat dalam ingatan saya. Di usia polos itu, saya sering merengek pada mama, meminta sesuatu yang mungkin terdengar lucu:

“Ma, aku mau punya adik. Teman-teman aku punya adik, aku pengen juga.”

Dengan senyum sabar, mama menjawab sambil bercanda:
“Iya nanti mama bikinin adik pakai tepung ya.”

Candaan sederhana itu mungkin terlihat sepele bagi orang lain. Tapi bagi saya, itu adalah bentuk kehangatan, bentuk usaha mama untuk membuat saya tersenyum dan tidak merasa berbeda dari teman-teman yang punya adik.

Ulang Tahun Pertama yang Berkesan

Saya masih ingat jelas ketika usia saya genap 4 tahun. Meski hidup sederhana, mama tidak ingin saya merasa kurang dibanding anak-anak lain. Beliau mengadakan pesta ulang tahun kecil di rumah nenek, lengkap dengan kue ulang tahun dan mengundang teman-teman tetangga.

Mungkin bagi orang lain itu hanya pesta kecil. Tapi bagi saya, itu adalah bukti nyata cinta seorang ibu. Mama berusaha sekuat tenaga agar saya tumbuh dengan kenangan indah, agar saya tetap merasa bahagia meski keluarga kami sudah tidak utuh lagi.

Menjadi Anak Broken Home, Tapi Tetap Bahagia

Sering orang berkata, anak broken home akan tumbuh dengan luka batin yang dalam. Itu benar adanya, saya pun merasakannya. Namun berkat kasih sayang mama, saya tidak pernah merasa benar-benar kehilangan.

Beliau selalu punya cara untuk mengisi ruang kosong dalam hati saya. Dari jalan-jalan ke mall, dari candaan kecil, hingga pesta ulang tahun sederhana — semua itu adalah cara mama untuk mengatakan:
“Nak, meski kita hanya berdua, kamu tidak akan kurang kasih sayang.”

Dan benar, hingga hari ini saya tetap percaya bahwa masa kecil saya penuh kebahagiaan, meski jalan yang kami tempuh tidak mudah.

Refleksi: Kasih Sayang Ibu yang Tak Tergantikan

Kini, setelah dewasa, saya menyadari betapa besar pengorbanan mama. Di tengah kesibukan bekerja, beliau masih meluangkan waktu untuk hadir di hidup saya. Mama mungkin tidak bisa memberi segalanya, tapi beliau selalu memberi yang terbaik dari yang beliau punya.

Dari mama saya belajar arti keteguhan, arti kasih tanpa batas, dan arti cinta yang sesungguhnya. Beliau adalah alasan saya tetap tegar, alasan saya tetap optimis, dan alasan saya ingin menjadi orang tua yang selalu hadir bagi anak-anak saya kelak.

Pesan untuk Para Orang Tua

Melalui kisah ini, saya ingin menyampaikan pesan penting: hadiah terbaik untuk anak bukanlah harta, melainkan kehadiran orang tua.

Anak tidak akan selalu ingat mainan mahal apa yang diberikan kepadanya, tapi anak akan selalu ingat momen sederhana ketika bergandengan tangan, bercanda, atau sekadar makan kue ulang tahun bersama.

Saya adalah buktinya. Hingga hari ini, memori masa kecil saya bukan tentang apa yang saya punya, tapi tentang siapa yang ada di samping saya. Dan sosok itu adalah mama.

Penutup: Kisah yang Menjadi Personal Branding

Kisah saya bersama mama adalah salah satu bab penting dalam perjalanan hidup saya. Inilah yang membentuk siapa saya hari ini: seorang Rahmat Faisal yang tumbuh dengan kemandirian, tapi tetap penuh cinta dan syukur.

Saya ingin kisah ini bukan hanya menjadi catatan pribadi, tapi juga inspirasi bagi banyak orang di luar sana. Bahwa meski hidup membawa luka, selalu ada cinta yang bisa mengobati. Bahwa meski keluarga tidak lagi utuh, kasih seorang ibu mampu membuat seorang anak tetap merasa utuh.

  • Keyword utama: kisah hidup Rahmat Faisal, masa kecil Rahmat Faisal, kenangan bersama mama, cerita anak broken home, personal branding Rahmat Faisal
  • Meta description: “Kisah masa kecil Rahmat Faisal setelah perceraian orang tua, bagaimana mama selalu berusaha memberi kebahagiaan melalui jalan-jalan sederhana, candaan, hingga pesta ulang tahun kecil. Kisah inspiratif penuh kasih sayang.”

Slug URL: kisah-hidup-rahmat-faisal-bersama-mama

#RahmatFaisal #KisahHidup #CeritaInspiratif #MasaKecilBahagia #KasihSayangIbu #PersonalBranding #MotivasiHidup #BrokenHome #BekasiStory

Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *