Gini Rasanya Jadi Anak Komunikasi Paling Pendiam: Mitos Ekstrovert Itu Bohong Besar! | by Thoriq F. | Oct, 2025

1h KvRbmmpy2Ly8P8dYXCKw.jpeg

Press enter or click to view image in full size

by: Felicia Buitenwerf

Siapa Bilang Anak Ilkom Wajib nge-hype?

Saya merupakan lulusan Ilmu Komunikasi tahun 2025. Dan kalau ada satu hal yang paling sering saya dengar waktu kuliah, itu adalah: “Anak Komunikasi itu pasti asik, easy going, dan energinya ga habis-habis buat ngomong sama orang lain!”

Well, Menurut pandangan saya kalau standar sukses di Ilkom adalah seberapa sering kamu jadi pusat perhatian, seberapa lantang kamu di kelas, atau seberapa cepat kamu akrab sama orang baru, berarti saya gagal total sebagai anak komunikasi.

Saya? Saya merupakan si introvert yang energinya langsung habis kalau harus rapat lebih dari sejam. Saya lebih suka minum teh sambil baca buku daripada harus ngobrol basa-basi di lobi kampus.

Awalnya, ekspektasi ini bikin saya minder parah. Saya merasa salah jurusan. Setelah saya pikir-pikir lagi, bisa-bisanya saya nyasar ke tempat yang isinya orang-orang yang full power 24 jam? Tapi untungnya, empat tahun di sana mengubah total pandangan saya.

Pesan buat kamu yang introvert dan mau masuk jurusan komunikasi:

Jangan pernah takut. Jurusan ini jauh lebih ramah buat si pendiam daripada yang kamu kira.

1. Trauma Awal dan Drama Jadi Anak Komunikasi

Coba deh bayangin suasana kelas ilkom di semester awal udah dihantam dengan presentasi, tugas berkelompok, dan tugas-tugas lainnya.

Di fase ini, saya bener-bener merasakan gap-nya.

Ketika dosen sibuk melempar pertanyaan, teman-teman yang ekstrovert langsung berebut angkat tangan, menyampaikan ide mereka langsung meluncur tanpa berpikir panjang. Sementara saya? Saya butuh waktu 10 sampai 20 detik buat menyusun kalimat yang sempurna di kepala, dan pas saya siap bicara, ternyata sudah keburu dijawab orang lain.

Melihat mereka yang lincah jadi MC kampus, gampang banget kenalan sama senior, atau punya networking segunung, saya cuma bisa menghela napas. “Aku cuma bisa nulis. Apa iya cuma penulis yang ga kelihatan ini nasib aku di komunikasi?”

Jujur saja saya ingat betul saat satu momen di mata kuliah Public Relations saya ingin menghilang di tempat. Kami sekelas diminta simulasi berbicara press conference di hadapan seluruh teman satu kelas. Teman saya yang ekstrovert maju jadi juru bicara perusahaan dengan percaya diri. Begitu tiba giliran saya, tubuh saya langsung kaku. Saya hanya bisa menyuarakan dua kalimat tanya yang terbata-bata. Setelah itu, saya merasa ide saya di waktu itu jadi kurang didengar karena penyampaian saya terlalu pelan. Di situ, saya benar-benar ingin menghilang dari kelas.

2. Jangan Pernah Takut! Inilah Pilihan Karir Ilkom untuk Si Pendiam

Setelah lulus saya sadar, kalau bidang Ilmu Komunikasi itu butuh orang-orang yang tenang dan fokus. Kalau semua anak Ilkom jadi presenter, lalu siapa yang nulis naskah beritanya?

Pilihan karir ini adalah buktinya, dan kenapa kita justru dicari:

  • Content Writer & Copywriting: Tugas riset, menulis, dan merencanakan konten tentunya ini sebuah anugerah bagi kita. Orang introvert dikenal mahir memproses informasi secara mendalam dan lebih fokus, sehingga kualitas riset dan tulisan kita cenderung lebih kuat dan terstruktur.
  • Media Analyst: Kamu bekerja dengan angka, data, dan tren. Harus tenang, fokus, dan tidak boleh salah hitung. Keahlian ini butuh kesendirian dan ketelitian ala anak introvert. Dengan Menganalisis pola data (dari Google Analytics, social media insight, atau riset pasar) butuh waktu sunyi yang panjang seperti interaksi sosial hanya terjadi saat mempresentasikan hasil yang cocok dengan preferensi kita.
  • Editor: Orang yang menjamin semua komunikasi perusahaan bersih dari typo dan tata bahasa yang amburadul. Ini butuh mata elang dan tingkat fokus yang luar biasa. Pekerjaan ini mutlak membutuhkan ketelitian, konsentrasi penuh, dan kesabaran untuk duduk berjam-jam memeriksa detail. Siapa lagi kalau bukan kita yang nyaman bekerja di balik keheningan untuk memastikan kualitas tinggi?

Buat kamu my fellow introvert, yang lagi gundah mikirin Jurusan komunikasi Jangan batasi dirimu hanya karena kamu tidak suka jadi pusat perhatian.

Ilmu Komunikasi itu bukan tentang hype, tapi tentang dampak yang diberikan. Dampak yang bisa kamu ciptakan dari tulisanmu, dari strategi cerdasmu, atau dari insight mendalam yang kamu temukan saat orang lain sibuk ngobrol.

Saya bangga menjadi lulusan Ilkom yang introvert. suara boleh kecil, tapi dampak karyamu harus besar. Temukan skill terbaikmu di balik layar dan buktikan bahwa komunikasi itu adalah rumah yang nyaman untuk semua jenis kepribadian.

Sekarang giliran kamu! Gimana pengalaman kamu sebagai introvert di kampus atau dunia kerja? Yuk, share ceritamu di kolom komentar di bawah, semoga termotivasi!

Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *