Api Kecil Di Malam Hari. Kadang, sepi adalah satu-satunya tamu… | by jekk | Sep, 2025

Kadang, sepi adalah satu-satunya tamu yang datang tepat waktu.
Pernahkah kamu merayakan ulang tahun seorang diri?
Tanpa ucapan selamat, tanpa pesta, bahkan tanpa ada yang benar-benar ingat? Rasanya aneh, sekaligus menyesakkan, seolah dunia sedang sibuk dengan urusannya, sementara kamu hanya duduk bersama kesunyian.
Hari itu berjalan seperti biasa. Tidak ada tanda-tanda berbeda, kecuali kalender di dinding yang diam-diam mengingatkanku bahwa hari ini adalah ulang tahunku. Anehnya, ponselku tetap sunyi, pintu tetap tertutup, dan dunia seperti lupa akan hari ini.
Sore menjelang malam, aku memberanikan diri membeli sepotong kue kecil di toko dekat rumah. Tidak ada yang istimewa, hanya sekadar tanda agar aku tak sepenuhnya asing dengan hari ini. Di kamar yang tenang, kue itu kutaruh di atas meja. Aku menyalakan lilin, menatapnya lama, lalu tersenyum samar. Api kecil itu menari seakan mencoba menghiburku meski hanya aku yang menonton.
Bukankah aneh merayakan ulang tahun sendirian?
Tidak ada tawa, tidak ada pelukan, tidak ada suara yang bersorak. Hanya aku, lilin, dan kesunyian yang sejak lama setia menemani.
Kadang aku bertanya-tanya, mengapa ulang tahun terasa begitu penting bagi manusia? Padahal sebenarnya hanya pergantian waktu, angka yang bergeser, dan usia yang bertambah. Namun, dibalik itu kita semua ingin merasa diingat. Kita ingin tahu bahwa keberadaan kita berarti bagi seseorang. Dan ketika hari itu datang tanpa satu pun yang mengingat, kesunyian terasa lebih berat dari biasanya.
Kesunyian ini mengajarkanku satu hal, meski orang lain bisa lupa, aku tidak boleh lupa pada diriku sendiri. Karena mungkin, merayakan ulang tahun seorang diri bukanlah kekalahan, melainkan pengingat bahwa aku masih ada, masih bertahan, dan masih punya alasan untuk terus berjalan.
So… happy birthday to me, even if it’s a little late.